Tentang :
SISTEM PERNAPASAN
PADA
Disusun oleh :
Z Efson Sustera Irawan
Z Bopi Anggriansyah
Z Bebin Okrasi Saputra
ZIge Sepriansyah
Kelas :
@XI IPAIII
Guru Bidang Study :
F Adi S.Pd.
PEMERINTAHAN KABUPATEN KAUR
DINAS
PENDIDIKAN SMA NEGERI 4 KAUR
TAHUN
2012/2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT. Karena dengan
rahmat Nya lah, kami dapat menyelesaikan penulisan MAKALAH tentang “SISTEM PERNAPASAN
PADA MANUSIA DAN HEWAN” ini.
Makalah ini
disusun dengan tujuan untuk memberi tau tentang “SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA DAN HEWAN” kepada teman-teman
pembacanya supaya lbih memahaminya. Dan pada MAKALAH yang kami susun ini
terdapat beberapa pembahasan tentang“SISTEM
PERNAPASAN PADA MANUSIA DAN HEWAN” secara lebih rinci.
Setiap pembahasan pada MAKALAH ini terdapat
keterangan beserta gambar sistem pernapasan pada manusia dan hewan .
Meskipun pembahasan pada MAKALAH ini
lbih ringkas. Di dalam MAKALAH ini masih ada tersirat konsep-konsep penting
yang dapat di jadikan pengetahuan untuk para pembacanya.
Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada bapak Adi S.Pd. yang telah
memberikan tugas ini untuk kami, sehingga kami bisa memperoleh wawasan yang
lbih luas lagi dari tugas yg bapak berikan.
Akhir kata, tiada gading yg tak retak, demikian juga dengan MAKALAH yang kami buat, tentunya masih
jauh dari sempurna. Oleh karna itu kritik dan saran kami harapkan dari pembaca
ataupun bapak guru yang memberi tugas.
Perugaian, 17-januari-2013
Tim penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL..........................................................................................................
KATA
PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR
ISI......................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.Latar
Belakang...................................................................................................4
2.Rumusan
Masalah............................................................................................4
3.Tujuan...................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN
1.Sistem pernapasan pada
manusia..............................................................6
2.Pengertian respirasi
hewan..........................................................................10
3.Penyakit sistem pernapasan.........................................................................15
4.Penutup..................................................................................................................17
5.Daftar
Pustaka.....................................................................................................18
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
.
Pengertian pernafasan
atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran
karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan
Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme
pernapasan. Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut:
rongga hidung Þ faring Þ trakea Þ bronkus
paru-paru (bronkiol dan alveolus).
Bernapas
yaitu proses menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Oksigen
tersebut digunakan dalam perombakan zat-zat makanan sehingga menghasilakan
energi. Energi yang dihasilakan akan digunakan untuk melakukan kegiatan
sehari-hari. Sistem pernapasan pada manusia meliputi organ-organ pernapasan dan
mekanisme pernapasan.
2.
RUMUSAN
MASALAH
-
Apa
saja organ-organ pernapasan yang menyusun sistem respirasi pada manusia dan
hewan.\
-
Bagaimakah
proses respirasi pada manusia dan hewan.
-
Penyakit
apa saja yang dapat menyerang sistem pernapasan pada manusia.
-
Apa
sajakah yang menjadi alat pernapasan pada hewan.
3.
TUJUAN
- Untuk memahami struktur organ pernafasan dan sistem
respirasi pada manusia dan
hewan.
- Untuk memahami
fungsi organ pernafasan dan dapat menjelaskan fungsi organ
pernafasan .
- Guna mengetahui penyakit pada organ
pernapasan.
- Untuk memenuhi tugas dari guru bidang study
BIOLOGI bpk. Adi S.pd.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama manusia. Di dalam paru-paru terdapat
struktur yang berupa kantong-kantong kecil mirip buah anggur yang disebut
alveolus. Pada alveolus inilah terjadi pertukaran gas oksigen dari udara bebas
ke sel-sel darah dan karbon dioksida dari sel-sel darah ke udara. Proses pertukaran
gas ini terjadi melalui mekanisme pernapasan. Bagaimana mekanisme pernapasan
pada manusia dan beberapa jenis hewan?
Sistem pernapasan pada manusia meliputi berbagai organ pernapasan. Jalur pernapasan pada manusia yaitu rongga hidung - faring - trakea - bronkus - bronkiolus - alveolus - sel-seltubuh.
Gbr. Skema Sistem Respirasi Pada Manusia
1.Alat Pernafasan pada manusia
a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis).
Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar
sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir
berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain
itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel
kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai
banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masukdan mengenali adanya bau.
b. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan
percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada
bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings)pada bagian belakang.
Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring
(tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara
melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai
suara.
Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke
saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka.
Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas,
dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan
kesehatan.
c. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan
berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di
rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh
cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini
berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
Tenggorokan membentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di
paru-paru trakea bercabng dua membntuk bronkus. Dinding tenggorokn terdiri atas
tiga lapisan berikut.
1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16-20 cincin tulang rawan yang benbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan menempel pada esofagus. Hal ini berguan untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menagnkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udaraSelanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut. Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.
1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
2. Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16-20 cincin tulang rawan yang benbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak tersambung dan menempel pada esofagus. Hal ini berguan untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
3. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menagnkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udaraSelanjutnya, debu dan mikroorganisme tersebut didorong oleh gerakan silia menuju bagian belakang mulut. Akhirnya, debu dan mikroorganisme tersebut dikeluarkan dengan cara batuk. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk bersama udara pernapasan.
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke kiri lebih panjang, sempit, dan mendatar daripada yang ke kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
e.Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
f. Alveolus
Alveolus merpakn saluran akhir dari alt pernapasn. Pd alveolus trjadi ertukaran oksigen dari udara bebas ke sel-sel darah dan karbon dioksida dari sel-sel darah ke udara. Struktur alveolus sangat sesuai sebagai tempat terjadinya pertukaran gas. Strktur alveolus yg mendkng fungsinya sebagai tempat pertukaran gas sebagai berikut.
1. Alveolus berupa kantong-kantong kecil mirip anggur yang jumlahnya sangat banyak.
2. Permukaan bagian dalam alveolus dilapisi oleh epitelium yang memungkinkan terjadinya difusi gas oksigen dan karbon dioksida.
3. Permukaan bagian luar alveolus terdapat jaringan kapiler darah. Jaringan pakiler darah ini mempercepat terjadinya proses difusi dan pengangkutan gas-gas pernapasan.
4. Dinding alveolus sangat tipis sehingga gas-gas dapat berdifusi dengan mudah melewati membran alveolus.
Alveolus merpakn saluran akhir dari alt pernapasn. Pd alveolus trjadi ertukaran oksigen dari udara bebas ke sel-sel darah dan karbon dioksida dari sel-sel darah ke udara. Struktur alveolus sangat sesuai sebagai tempat terjadinya pertukaran gas. Strktur alveolus yg mendkng fungsinya sebagai tempat pertukaran gas sebagai berikut.
1. Alveolus berupa kantong-kantong kecil mirip anggur yang jumlahnya sangat banyak.
2. Permukaan bagian dalam alveolus dilapisi oleh epitelium yang memungkinkan terjadinya difusi gas oksigen dan karbon dioksida.
3. Permukaan bagian luar alveolus terdapat jaringan kapiler darah. Jaringan pakiler darah ini mempercepat terjadinya proses difusi dan pengangkutan gas-gas pernapasan.
4. Dinding alveolus sangat tipis sehingga gas-gas dapat berdifusi dengan mudah melewati membran alveolus.
e. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian
samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh
diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo
dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang
terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura.
Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura
dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang
bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
Antara
selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang
berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah
yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap
air dan zat-zat lain.
Paru-paru
tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah.
Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam
yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
Di
dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm,
dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya
masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus
bersilia. Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir
pada gugus kantung udara (alveolus). Alveolus terdapat pada ujung
akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka
sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena alveolus
berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan
terjadinya difusi gas pernapasan.
|
Gbr. Alveolus yang diperbesar
|
|
|
B. Anatomi
Dasar Sistem Pernafasan
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan
paru- paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya.
Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan
dengan rongga perut olehdiafragma.
Saluran nafas yang dilalui udara adalah hidung, faring, laring, trakea,
bronkus,
bronkiolus dan
alveoli. Di dalamnya terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa dapat
menghangatkan
udara sebelum sampai ke alveoli. Terdapat juga suatu sistem pertahanan yang
memungkinkan kotoran atau benda asing yang masuk dapat dikeluarkan baik melalui
batuk ataupun bersin.
Paru-paru
dibungkus olehpleura. Pleura ada yang menempel langsung ke paru, disebut
sebagai pleura visceral. Sedangkan pleura parietal menempel pada dinding rongga
dada dalam. Diantara pleura visceral dan pleura parietal terdapat cairan pleura
yang berfungsi sebagai pelumas sehingga memungkinkan pergerakan dan
pengembangan paru secara bebas tanpa ada gesekan dengan dinding dada.
Rongga dada
diperkuat oleh tulang-tulang yang membentuk rangka dada. Rangka dada ini
terdiri daricostae (iga-iga),sternum (tulang dada) tempat sebagian iga-iga
menempel di depan, dan vertebra torakal (tulang belakang) tempat menempelnya
iga-iga di bagian belakang.
C.MEKANISME PERNAPASAN DAN PROSES
RESFIRASI PADA MANUSIA
1. Mekanisma pernafasan
B.Ia melibatkan perubahan kepada :
Otot interkosta
Tulang rusuk
Diafragma
Isipadu rongga toraks
Tekanan udara di peparu
Tulang rusuk
Diafragma
Isipadu rongga toraks
Tekanan udara di peparu
C.Semasa tarik nafas ,
Otot interkosta luar
mengecut( =Tulang rusuk dinaikkan ke atas ) ; otot diafragma
mengecut ( =diafragma menjadikannya leper ), isipadu rongga toraks bertambah dan tekanan udara peparu menjadi rendah , tekanan udara di luar yang lebih tinggi menolak udara kedalam paru-paru .
mengecut ( =diafragma menjadikannya leper ), isipadu rongga toraks bertambah dan tekanan udara peparu menjadi rendah , tekanan udara di luar yang lebih tinggi menolak udara kedalam paru-paru .
D.Semasa hembus nafas ,
Otot interkosta luar
mengendur ( =Tulang rusuk dmenurun ke bawah ) ; otot diafragma mengendur (
=diafragma melengkung ke atas ), isipadu rongga toraksberkurang dan tekanan
udara peparu menjadi tinggi , tekanan udara dalam peparu yang lebih tinggi
menolak udara keluar .
2.Proses Sistem
Pernapasan/Respirasi Pada Manusia
Pengertian
pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen ,pengeluaran
karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas
menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.
Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
1. Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
2. Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel
tubuh.
1. Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
2. Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel
tubuh.
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke
udara dilakukan dengan dua cara pernapasan, yaitu :
1. Respirasi / Pernapasan Dada
- Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
- Tulang rusuk terangkat ke atas
- Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga
udara masuk ke dalam badan.
2. Respirasi / Pernapasan Perut
- Otot difragma pada perut mengalami kontraksi
- Diafragma datar
- Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.
1. Respirasi / Pernapasan Dada
- Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
- Tulang rusuk terangkat ke atas
- Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga
udara masuk ke dalam badan.
2. Respirasi / Pernapasan Perut
- Otot difragma pada perut mengalami kontraksi
- Diafragma datar
- Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.
tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali
dan bisa sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus,
hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil
tekanan udara.
Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan
19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air
raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih
sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida /
CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan
darah.
19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air
raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih
sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida /
CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan
darah.
Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :
1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2
2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2
3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2
4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2
1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2
2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2
3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2
4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2
|
|
|||||||
BAB 3
SISTEM
PERNAPASAN PADA HEWAN
|
||||||||
A. Pengertian respirasi hewan
Alat
respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan
sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar.
Gbr.
Berbagai macam alat respirasi pada hewan
1.
Alat Respirasi pada Serangga
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel men punyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.
Gbr.
Trakea pada serangga
Oksigen
dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju
pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi
menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai
seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin,
berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran
gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai
fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada
vertebrata. Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah
sebagai berikut :
Jika otot
perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya COZ
keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali
pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan
tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.
Sistem
trakea berfungsi mengangkut OZ dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan
sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh.
Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan
dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.
Di bagian
ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan.
Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan
tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara.
Serangga
air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam
waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di
organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2
dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain
itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap
udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa
insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh
trakea.
2. Alat Pernapasan pada Kalajengking dan
Laba-laba
Kalajengking dan laba-laba besar (Arachnida)
yang hidup di darat memiliki alat pernapasan berupa paru-paru buku, sedangkan
jika hidup di air bernapas dengan insang buku.
Baik
insang buku maupun paru-paru buku keduanya mempunyai fungsi yang sama seperti
fungsi paru-paru pada vertebrata.
3. Alat Pernapasan pada Ikan
Insang
tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi
sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion,
dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang
merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan
sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi
menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02.
Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk
menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang
yang terletak di dekat punggung.
Mekanisme
pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada
fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh
kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya
pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara
ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.
Selain
dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu
insang luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah
salamander.
4.
Alat Pernapasan pada Katak
Pada
katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru.
Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang karena hidupnya di air.
Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan
banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi
gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup
sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput
rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak
bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam
keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah
berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena
kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari
jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri
pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida
dapat terjadi di kulit.
Setelah
itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi
sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen
masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas,
oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan
sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi
adalah sebagai berikut. Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi
sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga
mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan
itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya
geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut
maka udara yang kaya karbon dioksida keluar.
5. Alat Pernapasan pada Reptilia
Paru-paru
reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru
reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang
berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas
tidak efektif.
Pada
kadal, kura-kura, dan buaya paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa
belahanbelahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru
pada beberapa jenis kadal misalnya bunglon Afrika mempunyai pundi-pundi hawa
cadangan yang memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.
6. Alat Pernapasan pada Burung
Parabronkus
berupa tabung tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler sehingga
memungkinkan udara berdifusi. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9
perluasan paru-paru atau pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus) yang menyebar
sampai ke perut, leher, dan sayap. Pundi-pundi hawa berhubungan dengan
paru-paru dan berselaput tipis. Di pundi-pundi hawa tidak terjadi difusi gas
pernapasan; pundi-pundi hawa hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan
oksigen dan meringankan tubuh. Karena adanya pundi-pundi hawa maka pernapasan
pada burung menjadi efisien. Pundi-pundi hawa terdapat di pangkal leher (servikal),
ruang dada bagian depan (toraks anterior), antara tulang selangka (korakoid),
ruang dada bagian belakang (toraks posterior), dan di rongga perut
(kantong udara abdominal).
Udara pada
pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (OZ) di paruparu
berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. Saat sayap mengepak
atau diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang korakoid terjepit sehingga
oksigen pada tempat itu masuk ke paru-paru. Sebaliknya, ekspirasi terjadi
apabila otot interkostal relaksasi maka tulang rusuk dan tulang dada kembali
ke posisi semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih
besar dari tekanan di udara luar akibatnya udara dari paru-paru yang kaya
karbon dioksida keluar.
Burung
mengisap udara udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian
belakang bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke
pundipundi hawa udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru udara
menuju pundipundi hawa depan
|
||||||||
|
||||||||
BAB 4
PENYAKIT PADA SISTEM PERNAFASAN
Asma ditandai dengan kontraksi yang
kaku dari bronkiolus yang menyebabkan kesukaran bernapas. Asma biasanya
disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap
benda-benda asing di udara. penyebab penyakit ini juga dapat terjadi
dikarenakan faktor psikis dan penyakit menurun.
B.Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis merupakan penyakit
spesifik yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosae.
Bakteri ini dapat menyerang semua organ tubuh, tetapi yang paling sering adalah
paru-paru dan tulang. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang
terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus. Keadaan ini
menyebabkan :
Peningkatan kerja sebagian otot
pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-paru
@.Mengurangi kapasitas
vital dan kapasitas pernapasan
@.Mengurangi luas
permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan ketebalan membran
pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru
C.Faringitis
Faringitis merupakan peradangan pada
faring sehingga timbul ras o:title="farincronNTnva"
src="file:///C:%5CUsers%5CIlmaIl%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_image002.jpg"
nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering.
Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus dan dapat juga
disebabkan terlalu banyak merokok. Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini
adalah Streptococcus pharyngitis.
D.Bronkitis
Penyakit bronkitis karena
peradangan pada bronkus (saluran yang membawa udara menuju
paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri atau virus. Penyebab
lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
Pneumonia adalah peradangan
paru-paru dimana alveolus biasanya terinfeksi oleh cairan dan eritrosit
berlebihan. Infeksi disebarkan oleh bakteri dari satu alveolus ke alveolus lain
hingga dapat meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru. Umumnya
disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus), Diplococcus
pneumoniae, dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Emfisema disebabkan karena
hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah gelembung-gelembung
yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume paru-paru lebih
besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang
seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan
kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada
paru-paru ini.
G.Dipteri
Dipteri merupakan penyakit infeksi
yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphterial yang dapat
menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) maupun laring
(laringitis) oleh lendir yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.
H.Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan dalam
pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan terganggunya fungsi paru-paru,
pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh. Misalnya alveolus yang terisi air
karena seseorang tenggelam. Gangguan yang lain adalah keracunan karbon
monoksida yang disebabkan karena hemoglobin lebih mengikat karbon monoksida
sehingga pengangkutan oksigen dalam darah berkurang.
I.Kanker Paru-paru
Penyakit ini merupakan
pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di dalam jaringan paru-paru.
Kanker ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru dan menjalar ke seluruh
bagian tubuh. Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker
paru-paru pada pria dan sekitar 70% kasus pada wanita. Semakin banyak rokok
yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru.Tetapi
tidak menutup kemungkinan perokok pasif pun mengalami penyakit ini. Penyebab
lain yang memicu penyakit ini adalah penderita menghirup debu asbes, kromium,
produk
BAB 5
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sistem pernapasan bekerja untuk memasukkan dan mengeluarkan udara ke dalam
dan keluar tubuh. Udara yang dimasukkan ke dalam tubuh adalah oksigen,
sedangkan yang dikeluarkan adalah karbon dioksida. Sistem pernapasan berfungsi
untuk memasok oksigen ke sel-sel tubuh. Oksigen digunakan oleh sel tubuh untuk
membakar sari-sari makanan supaya dihasilkan tenaga. Tenaga berguna untuk
melakukan segala aktivitas hidup. Udara yang
dihasilkan dari proses pembentukan energi ini adalah karbon dioksida.
B.
SARAN
Dari makalah
yang kami buat mungkin terdapat banyak kesalahan dan kekurangan untuk lebih
memperdalam pengetahuan, maka kami minta kritik dan saran dari teman-teman yang
membaca makalah kami. Dan untuk kita para pelajar teruslah membaca karena membaca
itu adalah salah satu cara kita untuk dapat maju dan lebih memperluas
pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
http//: Sistem pernapasan manusia.com/.
http//:Sistem_pernapasan
pada hewan.com/.
http//:proses respirasi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentar yang sewajarnya........!!!!terimakasih.