MAKALAH TENTANG ADAB BERPAKAIAN
BY,,,,EFSON SUSTERA IRAWAN
DISUSUN OLEH;” ( KELOMPOK III)”
EFSON SUSTERA IRAWAN (Ketua/Moderator)
OKTIMI RINA (Penyaji)
YADI HARDIANSYAH (Notolen)
ISALILAH (Anggota)
MON SATRIO VOLTA (Anggota)
GURU
BIDANG STUDY;
LIFA ANDISI S.Pdi.
DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN KAUR
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 4
KAUR
2012
KATA
PENGANTAR
Alhamdullillah
dengan rasa syukur kehadirat allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunianya.
Makalah dengan judul “PRILAKU TERPUJI” ini telah selesai
kami susun sehingga makalah ini telah dapat digunakan sebagai metode
pembelajaran pada bidang study khususnya PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.
Makalah
ini kami susun dengan maksud untuk dapat dijadikan sebagai pedoman pembelajaran
dalam kehidupan sehari-hari kita.Makalah ini kami susun berdasarkan pengetahuan
kami, dan dari beberapa buku yang kami jadikan sebagai sumber pokok dari
makalah yang kami buat ini.
Isi
makalah ini mencangkup tentang “PRILAKU TERPUJI” dan telah kami
susun seringkas-ringkasnya. Sehingga karanya dapat memudahkan dapat memudahkan
dalam pembahasan dan mempelajarinya.
Dengan
menggunakan makalah ini semoga kita dapat lbih muda untuk memahami bagaimana
cara menerapkan tingkah laku atau prilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari
kita.Sehingga dapat memberikansuatu nilai ibadah bagi kita.
Demikianlah
makalah ini kami susun agar kiranya dapat memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi siapa saja yang membaca makalah ini.
Akhir
kata tiada gading yang tak retak , demikian juga dengan makalah yang kami susun
ini yang masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karna itu kritik dan saran kami
harapkan dari para pembaca makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kpd
guru pembimbing kami yaitu ibu “LIFA
ANDISI S.Pdi.” atas
partisipasinya untuk memberikan tugas ini kpd kami sehingga dapat menambah
wawasan bagi kami.
Simpang
Tiga, 01 – Februari – 2012
Penyusun
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Blakang
Islam
memerintahkan kepada setiap orang untuk berprilaku terpuji. Artinya allah
memerintahkan pada setiap umatnya untuk berprilaku terpuji. Misalnya dalam adap
berpakaian dan berhias,Adap dalam perjalanan,serta adap bertamu dan menerima
tamu. Semua itu berkaitan erat dengan prilaku terpuji, Sehingga kita harus
senantiasa selalu berprilaku terpuji dalam menjalankan kehidupan sehari-hari
kita.
Dan
apabilah semua itu telah kita terapkan dalam kehidupan sehar-hari kita insya
Allah, setiap ruang lingkup di mana saja kita berada akan terwujud suatu
ketentraman dan kerukunan dalam kehidupan kita.
B.
Rumusan
masalah
1.
Apa
itu adap berpakaian dan berhias ?
2.
Bagaimana
tata cara berpakaian yang baik ?
3.
Seperti
apa sifat-sifat pakaian seorang muslim ?
4.
Tata
cara adap dalam perjalanan ?
5.
Bagaimana
cara kita menyikapi apabila kita bertamu dan menerima tamu ?
C.
Tujuan
Setelah Mempelajari makalah ini diharapkan mampu:
*. Membiasakan
prilaku terpuji seperti adap berpakaian dan berhias,adap dalam perjalanan,bertamu dan menerima tamu.
*. Mengerti tata
cara adap berpakaian dan berhias, adap dalam perjalanan dan adap bertamu dan
menerima tamu.
*. Memenuhi
tugas dari ibu Lifa Andisi S.Pdi. selaku
guru bidang study Pendidikan Agama Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
1.Adap Berpakaian dan Berhias
A. Adap Berpakaian
Allah
memerintahkan kepada umat ISLAM untuk berpakaian yangg baik
dan bagus. Baik artinya berpakaian sesuai dengan fungsi pakaian itu sendiri,
dapat menutup aurat. Dan bagus berarti cukup memadai dianjurkan memakai pakaian
yang suci.
Allah SWT berfirman:
ûÓÍ_t6»tƒ tPyŠ#uä ô‰s% $uZø9t“Rr& ö/ä3ø‹n=tæ $U™$t7Ï9 “Í‘ºuqムöNä3Ï?ºuäöqy™ $W±„Í‘ur ( â¨$t7Ï9ur 3“uqø)G9$# y7Ï9ºsŒ ׎öyz 4 šÏ9ºsŒ ô`ÏB ÏM»tƒ#uä «!$# óOßg¯=yès9 tbrã©.¤‹tƒ ÇËÏÈ
Artinya: “Hai anak Adam (manusia).
Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan
pakaian yang indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa (selalu taqwa kepada allah) itulah yang
paling baik, yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah
mudah-mudahanmereka selalu ingat.” (Q.S. Al-A’raf,7:26)
Artinya:
“Hai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu,anak perempuanmu,dan istri-istri
orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.
“Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal,karena itu mereka
tidak terganggu. Dan Allah maha Pengampun Lagi Penyayang.” (Q.S. Al-Ahzab:59)
Dari
ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi pakaian adalah:
a. Untuk
Menutup Aurat.
Islam
mengajarkan umatnya untuk menutup aurat. Aurat adalah Bagian tubuh manusia yang
tidak boleh di buka dan dilihat orang lain. Aurat laki-laki dewasa adalah
antara pusat dan lutut. Sedangkan aurat perempuan ialah seluruh anggota
tubuh,kecuali muka dan telapak tangan.
b. Perhiasan.
Sekarang
sangat banyak mode pakaian yang berkembang, sebenarnya semua mode pakaian yang
dikembangkan. Bisa digunakan untuk hiasan selama pakaian itu menutup aurat dan
tidak menampilkan sensualitas yang berlebihan.
c. Pelindung.
Pakaian
bisa melindungi kita dari berbagai hal yang dapat menyebabkan sakit. Seperti
udara yang dingin,sengatan matahari dan lain-lain.
Dalam
hal pandangan Allah menegaskan dalam al-Qur’an surat An-nur ayat 30:
Artinya: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang
beriman, hendaklah mereka menahan
pandangannya dan memelihara kemaluannya,yang demikian itu lbih suci bagi
mereka,sesungguhnya allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat.” (Q.S.
An-nur:30)
1.Tata Cara Berpakaian
a. Ketika mengambil pakaian doa nya adalah: “Bismillah hillazi laa i’ha illahuwa” b. Ketika memakai pakaian doanya adalah: “ Allaahumaa inni as a’lukaa min haiiri hiwaa hairaa maa huuwaalahu waa’uzubika min
surraa waasarraa ma huwaa lah c.
Doa ketika memakai pakaian baru: “Allhamdulillah
hillaazi kasaa fiihaazaassau bawaa rozaa kaanii hii min ‘airii haawlin minni
walla kuwwatin.
Adap-adap berpakaian yang di ajarkan
rasullullah SAW:
1.
Laki-laki
haram memakai pakaian dari bahan sutra secara muthlak.
2.
Lebih
di utamakan pakaian berwarna putih.
3.
Wanita
muslimah wajib memanjangkan pakaiannya hingga menutup kedua kakinya dan
memanjangkan kerudung dikepalanya hingga menutupi leher dan dadanya.
4.
Pakaian
wanita harus longgar tidak ketat.
5.
Laki-laki
tidak boleh memakai cincin dari emas dan boleh memakai cincin dari perak.
6.
Tidak
boleh menutup kain ke seluruh tubuh tanpa menyisahkan tempat keluar untuk kedua
tangannya dan tidak boleh berjalan dengan satu sandal.
7.
Laki-laki
tidak boleh memakai pakaian wanita dan sebaliknya.dan lain-lain.
2.Sifat-sifat Pakaian
Seorang Muslim
*. Untuk
laki-laki: bersih,rapi,tidak ketat,menutup aurat,nyaman,sesuai dengan tuntunan
ISLAM,dan tidak terbuat dari sutra,emas,dan perak.
*. Bagi
perempuan: menutupi aurat,tidak ketat,tebal,tidak menyerupai pakaian
laki-laki,tidak mencolok warnanya dan tidak pakaian untuk mencari kemasyuran
seperti pakaian pengantin,raja.
B. Adap berhias
Allah SWT berfirman;
Artinya: “Wahai
anak adam pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid,makan dan
minumlah dan janganlah berlebih-lebihan.sesungguhnya allah tidak menyukai orang
yang berlebih-lebihan.”(Q.S. Al-a’raf:31).
Hadis-hadis nabi Muhamad SAW banyak
menjelasan tata krama berhias diri:
a.
Anjuran
untuk memotong kuku,memendekkan kumis,menyisir rambut dan merapikan jenggot
(jika berjenggot).
b.
Anjuran
untuk berharum-haruman,dengan wewangian yang menyenangkan hati melegakan
dada,menyegarkan jiwa,serta membangkitkan tenaga,dan gairah kerja.
c.
Larangan
mencukur botak sebagian kepala dan sebagian lainnya yang tidak dicukur/dibiarkan
tumbuh.
d.
Larangan
berhias diri dengan mengabah apa yang telah diciptakan allah SWT misalnya
mengkeriting rambut,memakai cemara (menyambung rambut),mencukur alis
mata,membuat tahi lalat palsu,dan larangan bertato.
e.
Laki-laki
dilarang berhias diri hingga menyerupai perempuan begitu pula sebaliknya.
f.
Doa ketika bercermin: “Allahhumma kaamaa
haasantaa haallkii faahasiin huuluukii”
Prilaku yang
mencerminkan berhias sesuai dengan syariat:
@. Berhias dengan niat untuk melakukan syariat
yaitu memberihhkan diri baik lahir maupun batin.
@. Tidak berhias terlalu mencolok dan
memperliatkan aurat.
@. Tidak memamerkkan tubuh.
2. Adap Dalam Perjalanan
Perjalanan
(berpergian) adalah salah satu kebutuhan hidup yang tidak terpisahkan dari umat
islam. Hal itu karena Haji,umroh,perang,menuntut ilmu,mengunjungi sanak saudara
sudah pasti umat islam menghendaki adanya perjalanan.
Allah SWT berfirman:
Artinya: “ hai orang-orang yang beriman taatilah allah,dan taatilah
rasulnya dan ulil amri (pimpinan-pimpinan) diantara kamu,” (Q.S, An-nisa,4:59).
Mengacu
pada ayat Al-Qur’an tersebut setiap muslim/muslimah hendaknya menaati
ajaran-ajaran allah SWT dan rasulnya (ajaran islam) dan undang-undang serta
peraturan pemerintah di manapun dia berada misalnya ketika berada dalam
perjalanan.
Adapun
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perjalan adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
Saat
mulai berangkat membaca:
b. Perjalanan
Dalam
perjalanan ,terutama perjalanan dengan jalan kaki kita menemui banyak kesulitan
dan dapat mengubah niat bepergian. Rasulullah SAW bersabda diriwayatkan imam al
Bukori artinya “perjalanan adalah sebagian dari siksaan”.
c. Sampai
di tempat tujuan
Dengan
mengucap syukur kepada allah doanya adalah:
Apabila
tatkalah kita menggunakan jalan umum atau jalan raya ia harus menaati
undang-undang dan peraturan lalu lintas yang telah ditetapkan pemerintah
misalnya:
a. Perjalanan
kaki hendaknya:
*. Berjalan di sebelah kiri jalan dan di
trotoar.
*. Menyebrang di jembatan perjalan atau di
zebra cross.
*. Menunggu lampu hijau bagi penyebrang atau
saat yang aman untuk menyebrang. *. Menjaga sopan santun dan tdk melakukan
tindakan mengganggu ketertiban umum
b.
Pengemudi kendaraan bermotor hendaknya: *.
Memperhatikan dan menaati rambu-rambu lalu lintas. *. Melengkapi perlengkapan kendaraan,seperti
SIM,STNK dan helm. *. Mengemudi denan batas kecepatan yang sesuai
dengan keadaan jalan raya. *. Tidak membuang sampah sembarangan.
Sedangkan
etika dalam melakukan perjalanan adalah sebagai berikut:
1.
Musafir
harus mengembalikan barang-barang yang perna di rampasnya atau barang-barang
titipan kepada pemiliknya, karena perjalanan identik dengan kematian.
2.
Musafir
mempersiapkan perbekalannya dari sumber yang halal dan meninggalkan uang
belanja kepada orang yang menjadi tanggungannya seperti istri,anak,dan ortu.
3.
Musafir
pamit kepada keluarga,saudara,dan teman dan meminta doa orang yang dipamiti.
4.
Rombongan
musafir harus memilih sala satu dari mereka menjadi ketua rombongan.
5.
Berdoa
kepada allah dan meminta kebaikan dunia dan akhirat.
6.
Disunakan
dzikkir dengan membaca takbir dan tasbih serta berdoa dlm perjalanan.
7.
Apabila
bertamu pada seseorang sebaiknya dilakukan pada siang hari.
8.
Musafir
harus segera kembali setelah berhasil memenuhi Tujuan dalam perjalanan.
9.
Wanita
tidak boleh berpergian sehari atau semalam,kecuali bersama mahram.
10.
Apabila
sudah sampai dianjurkan membaca doa.
3.Adap Bertamu dan Menerima Tamu
a. Bertamu
Bertamu
adalah berkunjung ke tempat kediaman orang lain dengan maksud tertentu.
Misalnya bertamu pada famili,keluarga,teman,dan sahabat. Bertamu dengan maksud
yang baik dan dilandasi dengan niat ikhlas untuk memperoleh ridho Allah SWT
temasuk ke dalam silahturahmi.
Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: “Dari Abu Hurairah r.h. berkata: “Saya mendengar rasulullah SAW
bersabda. ‘Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjang kan umurnya
maka hendaklah ia melakukan silahturahmi.” (H.R. Bukhari dan Muslim); dan
diriwayatkan oleh tarmizi dengan kalimat : “Sungguh silahturahmi itu
menimbulkan cinta kasih di kalangan kerabat, merupakan sumber kekayaan dan
menyebabkan umur panjang.”
Tata krama dalam bertamu bertamu: *.
Mempunyai maksud baik yang diridoi allah misalnya bersilahturahmi. *.
Menggunakan pakaian yang menutup aurat,sopan,dan berpenampilan islami.
*. Memperhatikan keadaan orang
yang ditamui, usahakan,bertamu itu ketika orang
yang ditamui dalam keadaan
senggang waktu. *.
Hendaknya bersikap dan bertutur kata yang sopan sehingga orang yang
dikunjungi merasa senang serta menaruh hormat pada tamunya. *.
Dalam bertamu kalau memang harus menginap usahakan jangan lebih dari
tiga hari.
Hal-hal
positif yang dapat diambil melalui silahturahmi: a. Membuka pintu rezeki,baik berupa harta
benda,pengetahuan,dan rahmat Allah. b. Dapat mempererat tali persaudaraan sesama
muslim karena semakin akrab,semakin de- kat
dan mendatangkan keberkatan bagi hidup kita. c. Sebagai media untuk menyatakan persepsi atas
pemikiran yang berbeda. d. Sebagai sarana untuk saling belajar dan
memahami pikiran, serta perasaan orang lain
se- hingga pada diri kita akan tumbuh sifat
simpati dan solidaritas yang tinggi.
b.
Menerima Tamu
Dalam
kehidupan bermasyarakat seseorang perna bertamu dan menerima tamu. Tuan ruma
yang menerima tamu hendaknya berusaha untuk menjaga keselamatan tamunya dan
juga berusaha agar tamunya itu merasa senang selama ia bertamu.
Rasullullah
SAW bersabda:
Artinya: “Barang
siapa yang beriman kepada allah dan hari kiamat hendaklah memuliakan tamunya.
Cara-cara
menghormati tamu (adap menerima tamu):
1.
Tuan
rumah hendaknya berpakaian sopan dan menutup aurat. Serta tamu hendaknya
diterima dengan rasa syukur dan senang.
2.
Menerima
tamu hendaknya dengan sikap dan prilaku yang baik,dengan waja yang berseri,dan
dengan tutur kata yang sopan.
3.
Tamu
hendaknya dijamu,paling tidak disuguhi minuman atau makanan ringan,kalau
bertamunya hanya sebentar.
4.
Tamu
diajak berbincang-bincang dengan keluarga yang lain tv atau radio agar tamu
tidak jenuh.
5.
Kita
harus menghargai,menghormati,dan memuliakan tamu menurut kemampuan kita.
BAB
III
KESIMPULAN
Dari
beberapa uraian di atas dapat disimpulkan:
1.
Dalam
pergaulan hidup bermasyarakat setiap muslimin atau muslimah untuk bersikap dan
berprilaku sesuai dengan tata krama ISLAM,misalnya: dalam cara
berpakaian dan berhias diri,adap dalam perjalanan,juga adap bertamu dan
menerima tamu.
2.
Pakaian
yang sesuai dengan tata krama islami adalah yang dapat memenuhi fungsinya yaitu
dapat menutup aurat,menambah keindahan fisik pemakainya,dan menunjukkan
identitasnya sebagai seorang muslim/muslimah.
3.
Berhias
diri yang sesuai dengan tata krama islami adalah yang sesuai dengan
petunjuk-petunjuk Allah SWT (Al-Qur’an) dan rasulnya (hadist).
4.
Setiap
muslimin atau muslimah hendaknya melaksanakan tata krama dalam perjalanan
dengan baik, misalnya: mematuhi aturan agama yang telah berlaku dan apabila di
jalan raya harus sesuai dengan undang-undang dan peraturan lalu lintas.
5.
Menghormati
tamu merupakan suatu kewajiban dan ciri berimannya seseorang.
6.
Bertamu
yang sesuai dengan tata krama islam dengan maksud baik dan diridoi
Allah,berpakaian yang sopan dan berprilaku baik,usahakan dalam bertamu apabila
menginap jangan lebih dari tiga malam.
7.
Kita
juga seharusnya lebih meningkatkan suatu silahturahmi demi untuk meningkatkan tali persaudaraan
sesama muslim,serta juga dapat menambah rezeki dan memperpanjang umur bagi
kita.
8.
Di
dalam kita melakukan suatu kepentingan pribadi maupun umum hendaknya kita dapat
mengikuti aturan agama yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan rasulnya.
BAB
IV
PENUTUP
Akhirnya sampailah kita pada akhir
makalah ini. Bila ada permasalahan yang belum teman-teman pahami dalam makalah
ini, maka jangan perna segan untuk membacanya sekali lagi dan apabila memang
belum bisa dipahami agar kiranya dapat ditanyakan pada kelompok kami, selaku
yang telah menyusun makalah ini.
Sebagai
penyusun kami senang sekali telah menyelesaikan makalah ini,namun tentunya
makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari kata sempurna,maka dari itu
jika terdapat banyak permasalahan padda makalah
“PRILAKU TERPUJI” ini kami mohon maaf, maklum saja makalah yang
kami susun ini adalah sebuah pelajaran bagi kami.
DAFTAR
PUSTAKA
Fahrutsany,
2006. “Standar Isi 2006 Buku Ajar
Pendidikan Agama Islam” kartasura Surakarta: Citra Pustaka.
Jayadi,
Hariman,2006. “ (KTSP) Standar isi 2006 pendidikan Agama Islam” Solo: Kuala
Pustaka.
Syamsuri, 2006.
“(KTSP) 2006 Pendidikan Agama Islam” Jakarta: Erlangga.
by.efson sustera irawan
padangguci,kaur,bintuhan,bengkulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentar yang sewajarnya........!!!!terimakasih.