Powered By Blogger

Selasa, 26 November 2013

makalah Adab Berpakaian oleh Efson S Irawan



      MAKALAH TENTANG ADAB BERPAKAIAN
       BY,,,,EFSON SUSTERA IRAWAN





     DISUSUN OLEH;” ( KELOMPOK III)”
                         EFSON SUSTERA IRAWAN            (Ketua/Moderator)
                         OKTIMI RINA                                    (Penyaji)
                         YADI HARDIANSYAH                     (Notolen)
                          ISALILAH                                          (Anggota)
                          MON SATRIO VOLTA                    (Anggota)
                       
                                           GURU BIDANG STUDY;
                       LIFA ANDISI S.Pdi.



DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN KAUR
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 4 KAUR
2012

KATA PENGANTAR
            Alhamdullillah dengan rasa syukur kehadirat allah SWT. Karena dengan rahmat dan karunianya. Makalah dengan judul “PRILAKU TERPUJI” ini telah selesai kami susun sehingga makalah ini telah dapat digunakan sebagai metode pembelajaran pada bidang study khususnya PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.
            Makalah ini kami susun dengan maksud untuk dapat dijadikan sebagai pedoman pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari kita.Makalah ini kami susun berdasarkan pengetahuan kami, dan dari beberapa buku yang kami jadikan sebagai sumber pokok dari makalah yang kami buat ini.
            Isi makalah ini mencangkup tentang “PRILAKU TERPUJI” dan telah kami susun seringkas-ringkasnya. Sehingga karanya dapat memudahkan dapat memudahkan dalam pembahasan dan mempelajarinya.
            Dengan menggunakan makalah ini semoga kita dapat lbih muda untuk memahami bagaimana cara menerapkan tingkah laku atau prilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari kita.Sehingga dapat memberikansuatu nilai ibadah bagi kita.
            Demikianlah makalah ini kami susun agar kiranya dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi siapa saja yang membaca makalah ini.
            Akhir kata tiada gading yang tak retak , demikian juga dengan makalah yang kami susun ini yang masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karna itu kritik dan saran kami harapkan dari para pembaca makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kpd guru pembimbing kami yaitu ibu “LIFA ANDISI  S.Pdi.” atas partisipasinya untuk memberikan tugas ini kpd kami sehingga dapat menambah wawasan bagi kami.

                                                                                         Simpang Tiga, 01 – Februari – 2012


                                                                                                            Penyusun




BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Blakang
Islam memerintahkan kepada setiap orang untuk berprilaku terpuji. Artinya allah memerintahkan pada setiap umatnya untuk berprilaku terpuji. Misalnya dalam adap berpakaian dan berhias,Adap dalam perjalanan,serta adap bertamu dan menerima tamu. Semua itu berkaitan erat dengan prilaku terpuji, Sehingga kita harus senantiasa selalu berprilaku terpuji dalam menjalankan kehidupan sehari-hari kita.
Dan apabilah semua itu telah kita terapkan dalam kehidupan sehar-hari kita insya Allah, setiap ruang lingkup di mana saja kita berada akan terwujud suatu ketentraman dan kerukunan dalam kehidupan kita.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa itu adap berpakaian dan berhias ?
2.      Bagaimana tata cara berpakaian yang baik ?
3.      Seperti apa sifat-sifat pakaian seorang muslim ?
4.      Tata cara adap dalam perjalanan ?
5.      Bagaimana cara kita menyikapi apabila kita bertamu dan menerima tamu ?
C.    Tujuan
Setelah  Mempelajari makalah ini diharapkan mampu:
*. Membiasakan prilaku terpuji seperti adap berpakaian dan berhias,adap dalam        perjalanan,bertamu dan menerima tamu.
*. Mengerti tata cara adap berpakaian dan berhias, adap dalam perjalanan dan adap bertamu dan menerima tamu.
*. Memenuhi tugas dari ibu Lifa Andisi S.Pdi. selaku guru bidang study Pendidikan Agama Islam.










BAB II
PEMBAHASAN

1.Adap Berpakaian dan Berhias
     A. Adap Berpakaian
            Allah memerintahkan kepada umat ISLAM untuk berpakaian yangg baik dan bagus. Baik artinya berpakaian sesuai dengan fungsi pakaian itu sendiri, dapat menutup aurat. Dan bagus berarti cukup memadai dianjurkan memakai pakaian yang suci.
            Allah SWT berfirman:
ûÓÍ_t6»tƒ tPyŠ#uä ôs% $uZø9tRr& ö/ä3øn=tæ $U$t7Ï9 ͺuqムöNä3Ï?ºuäöqy $W±Íur ( â¨$t7Ï9ur 3uqø)­G9$# y7Ï9ºsŒ ׎öyz 4 šÏ9ºsŒ ô`ÏB ÏM»tƒ#uä «!$# óOßg¯=yès9 tbr㍩.¤tƒ ÇËÏÈ  
                                                                                                                                         Artinya: “Hai anak Adam (manusia). Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian yang indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa  (selalu taqwa kepada allah) itulah yang paling baik, yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah mudah-mudahanmereka selalu ingat.” (Q.S. Al-A’raf,7:26)


                                                                                                                                             Artinya: “Hai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu,anak perempuanmu,dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. “Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal,karena itu mereka tidak terganggu. Dan Allah maha Pengampun Lagi Penyayang.” (Q.S. Al-Ahzab:59)
Dari ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi pakaian adalah:
a.      Untuk Menutup Aurat.
Islam mengajarkan umatnya untuk menutup aurat. Aurat adalah Bagian tubuh manusia yang tidak boleh di buka dan dilihat orang lain. Aurat laki-laki dewasa adalah antara pusat dan lutut. Sedangkan aurat perempuan ialah seluruh anggota tubuh,kecuali muka dan telapak tangan.
b.      Perhiasan.
Sekarang sangat banyak mode pakaian yang berkembang, sebenarnya semua mode pakaian yang dikembangkan. Bisa digunakan untuk hiasan selama pakaian itu menutup aurat dan tidak menampilkan sensualitas yang berlebihan.
c.       Pelindung.
Pakaian bisa melindungi kita dari berbagai hal yang dapat menyebabkan sakit. Seperti udara yang dingin,sengatan matahari dan lain-lain.   
Dalam hal pandangan Allah menegaskan dalam al-Qur’an surat An-nur ayat 30:                                                                                                                                                        


Artinya: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka  menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya,yang demikian itu lbih suci bagi mereka,sesungguhnya allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat.” (Q.S. An-nur:30)
   1.Tata Cara Berpakaian
a.  Ketika mengambil pakaian doa nya adalah: “Bismillah hillazi laa i’ha illahuwa” b.  Ketika memakai pakaian doanya adalah: “ Allaahumaa inni as a’lukaa min haiiri   hiwaa hairaa maa huuwaalahu waa’uzubika min surraa waasarraa ma huwaa lah          c.  Doa ketika memakai pakaian baru: “Allhamdulillah hillaazi kasaa fiihaazaassau bawaa rozaa kaanii hii min ‘airii haawlin minni walla kuwwatin.
            Adap-adap berpakaian yang di ajarkan rasullullah SAW:
1.      Laki-laki haram memakai pakaian dari bahan sutra secara muthlak.
2.      Lebih di utamakan pakaian berwarna putih.
3.      Wanita muslimah wajib memanjangkan pakaiannya hingga menutup kedua kakinya dan memanjangkan kerudung dikepalanya hingga menutupi leher dan dadanya.
4.      Pakaian wanita harus longgar tidak ketat.
5.      Laki-laki tidak boleh memakai cincin dari emas dan boleh memakai cincin dari perak.
6.      Tidak boleh menutup kain ke seluruh tubuh tanpa menyisahkan tempat keluar untuk kedua tangannya dan tidak boleh berjalan dengan satu sandal.
7.      Laki-laki tidak boleh memakai pakaian wanita dan sebaliknya.dan lain-lain.                      
   2.Sifat-sifat Pakaian Seorang Muslim
*. Untuk laki-laki: bersih,rapi,tidak ketat,menutup aurat,nyaman,sesuai dengan tuntunan ISLAM,dan tidak terbuat dari sutra,emas,dan perak.                                                     
*. Bagi perempuan: menutupi aurat,tidak ketat,tebal,tidak menyerupai pakaian laki-laki,tidak mencolok warnanya dan tidak pakaian untuk mencari kemasyuran seperti pakaian pengantin,raja.
      B. Adap berhias
                        Allah SWT berfirman;


Artinya: “Wahai anak adam pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid,makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan.sesungguhnya allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”(Q.S. Al-a’raf:31).
                 Hadis-hadis nabi Muhamad SAW banyak menjelasan tata krama berhias diri:
a.       Anjuran untuk memotong kuku,memendekkan kumis,menyisir rambut dan merapikan jenggot (jika berjenggot).
b.      Anjuran untuk berharum-haruman,dengan wewangian yang menyenangkan hati melegakan dada,menyegarkan jiwa,serta membangkitkan tenaga,dan gairah kerja.
c.       Larangan mencukur botak sebagian kepala dan sebagian lainnya yang tidak dicukur/dibiarkan tumbuh.
d.      Larangan berhias diri dengan mengabah apa yang telah diciptakan allah SWT misalnya mengkeriting rambut,memakai cemara (menyambung rambut),mencukur alis mata,membuat tahi lalat palsu,dan larangan bertato.
e.       Laki-laki dilarang berhias diri hingga menyerupai perempuan begitu pula sebaliknya.
f.       Doa  ketika bercermin: “Allahhumma kaamaa haasantaa haallkii faahasiin huuluukii”
Prilaku yang mencerminkan berhias sesuai dengan syariat:
@.   Berhias dengan niat untuk melakukan syariat yaitu memberihhkan diri baik lahir maupun batin.
@.    Tidak berhias terlalu mencolok dan memperliatkan aurat.
@.     Tidak memamerkkan tubuh.
2. Adap Dalam Perjalanan
            Perjalanan (berpergian) adalah salah satu kebutuhan hidup yang tidak terpisahkan dari umat islam. Hal itu karena Haji,umroh,perang,menuntut ilmu,mengunjungi sanak saudara sudah pasti umat islam menghendaki adanya perjalanan.
            Allah SWT berfirman:

Artinya: “ hai orang-orang yang beriman taatilah allah,dan taatilah rasulnya dan ulil amri (pimpinan-pimpinan) diantara kamu,” (Q.S, An-nisa,4:59).
            Mengacu pada ayat Al-Qur’an tersebut setiap muslim/muslimah hendaknya menaati ajaran-ajaran allah SWT dan rasulnya (ajaran islam) dan undang-undang serta peraturan pemerintah di manapun dia berada misalnya ketika berada dalam perjalanan.
            Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perjalan adalah sebagai berikut:
a.       Persiapan
Saat mulai berangkat membaca:
           



b.      Perjalanan
Dalam perjalanan ,terutama perjalanan dengan jalan kaki kita menemui banyak kesulitan dan dapat mengubah niat bepergian. Rasulullah SAW bersabda diriwayatkan imam al Bukori artinya “perjalanan adalah sebagian dari siksaan”.
c.       Sampai di tempat tujuan
Dengan mengucap syukur kepada allah doanya adalah:

            Apabila tatkalah kita menggunakan jalan umum atau jalan raya ia harus menaati undang-undang dan peraturan lalu lintas yang telah ditetapkan pemerintah misalnya:
a.       Perjalanan kaki hendaknya:
*.    Berjalan di sebelah kiri jalan dan di trotoar.
*.    Menyebrang di jembatan perjalan atau di zebra cross.
*.   Menunggu lampu hijau bagi penyebrang atau saat yang aman untuk menyebrang.  *.    Menjaga sopan santun dan tdk melakukan tindakan mengganggu ketertiban umum
      b.    Pengemudi kendaraan bermotor hendaknya:                                                                         *.   Memperhatikan dan menaati rambu-rambu lalu lintas.                                                 *.   Melengkapi perlengkapan kendaraan,seperti SIM,STNK dan helm.                         *.   Mengemudi denan batas kecepatan yang sesuai dengan keadaan jalan raya.                        *.   Tidak membuang sampah sembarangan.
            Sedangkan etika dalam melakukan perjalanan adalah sebagai berikut:
1.      Musafir harus mengembalikan barang-barang yang perna di rampasnya atau barang-barang titipan kepada pemiliknya, karena perjalanan identik dengan kematian.
2.      Musafir mempersiapkan perbekalannya dari sumber yang halal dan meninggalkan uang belanja kepada orang yang menjadi tanggungannya seperti istri,anak,dan ortu.
3.      Musafir pamit kepada keluarga,saudara,dan teman dan meminta doa orang yang dipamiti.
4.      Rombongan musafir harus memilih sala satu dari mereka menjadi ketua rombongan.
5.      Berdoa kepada allah dan meminta kebaikan dunia dan akhirat.
6.      Disunakan dzikkir dengan membaca takbir dan tasbih serta berdoa dlm perjalanan.
7.      Apabila bertamu pada seseorang sebaiknya dilakukan pada siang hari.
8.      Musafir harus segera kembali setelah berhasil memenuhi Tujuan dalam perjalanan.
9.      Wanita tidak boleh berpergian sehari atau semalam,kecuali bersama mahram.
10.  Apabila sudah sampai dianjurkan membaca doa.
3.Adap Bertamu dan Menerima Tamu
       a. Bertamu
            Bertamu adalah berkunjung ke tempat kediaman orang lain dengan maksud tertentu. Misalnya bertamu pada famili,keluarga,teman,dan sahabat. Bertamu dengan maksud yang baik dan dilandasi dengan niat ikhlas untuk memperoleh ridho Allah SWT temasuk ke dalam silahturahmi.
            Rasulullah SAW bersabda:


    Artinya: “Dari Abu Hurairah r.h. berkata: “Saya mendengar rasulullah SAW bersabda. ‘Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjang kan umurnya maka hendaklah ia melakukan silahturahmi.” (H.R. Bukhari dan Muslim); dan diriwayatkan oleh tarmizi dengan kalimat : “Sungguh silahturahmi itu menimbulkan cinta kasih di kalangan kerabat, merupakan sumber kekayaan dan menyebabkan umur panjang.”
Tata krama dalam bertamu bertamu:                                                                   *.   Mempunyai maksud baik yang diridoi allah misalnya bersilahturahmi.                       *.   Menggunakan pakaian yang menutup aurat,sopan,dan berpenampilan islami.               *.  Memperhatikan keadaan orang yang ditamui, usahakan,bertamu itu ketika orang      yang ditamui dalam keadaan senggang waktu.                                                             *.   Hendaknya bersikap dan bertutur kata yang sopan sehingga orang yang dikunjungi merasa senang serta menaruh hormat pada tamunya.                                                     *.   Dalam bertamu kalau memang harus menginap usahakan jangan lebih dari tiga hari.
Hal-hal positif yang dapat diambil melalui silahturahmi:                                                         a.   Membuka pintu rezeki,baik berupa harta benda,pengetahuan,dan rahmat Allah.                      b.   Dapat mempererat tali persaudaraan sesama muslim karena semakin akrab,semakin de-             kat dan mendatangkan keberkatan bagi hidup kita.                                                                   c.   Sebagai media untuk menyatakan persepsi atas pemikiran yang berbeda.                          d.   Sebagai sarana untuk saling belajar dan memahami pikiran, serta perasaan orang lain          se-             hingga pada diri kita akan tumbuh sifat simpati dan solidaritas yang tinggi.            
b.      Menerima Tamu
Dalam kehidupan bermasyarakat seseorang perna bertamu dan menerima tamu. Tuan ruma yang menerima tamu hendaknya berusaha untuk menjaga keselamatan tamunya dan juga berusaha agar tamunya itu merasa senang selama ia bertamu.
             Rasullullah SAW bersabda:

Artinya: “Barang siapa yang beriman kepada allah dan hari kiamat hendaklah    memuliakan tamunya.
            Cara-cara menghormati tamu (adap menerima tamu):
1.      Tuan rumah hendaknya berpakaian sopan dan menutup aurat. Serta tamu hendaknya diterima dengan rasa syukur dan senang.
2.      Menerima tamu hendaknya dengan sikap dan prilaku yang baik,dengan waja yang berseri,dan dengan tutur kata yang sopan.
3.      Tamu hendaknya dijamu,paling tidak disuguhi minuman atau makanan ringan,kalau bertamunya hanya sebentar.
4.      Tamu diajak berbincang-bincang dengan keluarga yang lain tv atau radio agar tamu tidak jenuh.
5.      Kita harus menghargai,menghormati,dan memuliakan tamu menurut kemampuan kita.

BAB III
KESIMPULAN

            Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan:
1.      Dalam pergaulan hidup bermasyarakat setiap muslimin atau muslimah untuk bersikap dan berprilaku sesuai dengan tata krama ISLAM,misalnya: dalam cara berpakaian dan berhias diri,adap dalam perjalanan,juga adap bertamu dan menerima tamu.
2.      Pakaian yang sesuai dengan tata krama islami adalah yang dapat memenuhi fungsinya yaitu dapat menutup aurat,menambah keindahan fisik pemakainya,dan menunjukkan identitasnya sebagai seorang muslim/muslimah.
3.      Berhias diri yang sesuai dengan tata krama islami adalah yang sesuai dengan petunjuk-petunjuk Allah SWT (Al-Qur’an) dan rasulnya (hadist).
4.      Setiap muslimin atau muslimah hendaknya melaksanakan tata krama dalam perjalanan dengan baik, misalnya: mematuhi aturan agama yang telah berlaku dan apabila di jalan raya harus sesuai dengan undang-undang dan peraturan lalu lintas.
5.      Menghormati tamu merupakan suatu kewajiban dan ciri berimannya seseorang.
6.      Bertamu yang sesuai dengan tata krama islam dengan maksud baik dan diridoi Allah,berpakaian yang sopan dan berprilaku baik,usahakan dalam bertamu apabila menginap jangan lebih dari tiga malam.
7.      Kita juga seharusnya lebih meningkatkan suatu silahturahmi  demi untuk meningkatkan tali persaudaraan sesama muslim,serta juga dapat menambah rezeki dan memperpanjang umur bagi kita.
8.      Di dalam kita melakukan suatu kepentingan pribadi maupun umum hendaknya kita dapat mengikuti aturan agama yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan rasulnya.












BAB IV
PENUTUP

            Akhirnya sampailah kita pada akhir makalah ini. Bila ada permasalahan yang belum teman-teman pahami dalam makalah ini, maka jangan perna segan untuk membacanya sekali lagi dan apabila memang belum bisa dipahami agar kiranya dapat ditanyakan pada kelompok kami, selaku yang telah menyusun makalah ini.
            Sebagai penyusun kami senang sekali telah menyelesaikan makalah ini,namun tentunya makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari kata sempurna,maka dari itu jika terdapat banyak permasalahan padda makalah  “PRILAKU TERPUJI” ini kami mohon maaf, maklum saja makalah yang kami susun ini adalah sebuah pelajaran bagi kami.




















DAFTAR PUSTAKA

Fahrutsany, 2006.  “Standar Isi 2006 Buku Ajar Pendidikan Agama Islam” kartasura Surakarta: Citra Pustaka.
Jayadi, Hariman,2006. “ (KTSP) Standar isi 2006 pendidikan Agama Islam” Solo: Kuala Pustaka.
Syamsuri, 2006. “(KTSP) 2006 Pendidikan Agama Islam” Jakarta: Erlangga.






























 by.efson sustera irawan
padangguci,kaur,bintuhan,bengkulu












                                                                       



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong komentar yang sewajarnya........!!!!terimakasih.